TEMPO Interaktif, Jakarta:Angka kemiskinan penduduk Indonesia diprediksi akan meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk Indonesia serta tingginya tingkat inflasi seperti saat ini.
Menurut Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sri Mulyani Indrawati, tingkat inflasi di dalam negeri selama ini cukup tinggi, hingga mencapai 8 persen, yang kemudian hanya turun sedikit menjadi 7,8 persen.
"Memang bisa diprediksi, dengan inflasi seperti itu jumlah angka kemiskinan mungkin akan tetap atau bahkan mungkin meningkat sedikit," kata Sri Mulyani, usai peluncuran buku "Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025" di Istana Negara, Selasa (2/8).
Buku yang disusun oleh Bappenas, Badan Pusat Statistik, dan Lembaga Kependudukan PBB tersebut diluncurkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Meningkatnya angka kemiskinan seiring dengan tingkat inflasi ini, menurut Sri, karena garis kemiskinan akan mengikuti garis inflasi. Namun ia tidak menyebut sampai jumlah berapa peningkatan angka kemiskinan tersebut.
"Jumlah inflasi yang makin tinggi, sementara mungkin income kita tidak naik secara nominal, maka kemudian rakyat terutama golongan menengah ke bawah itu tidak akan membaik," kata Sri.
Oleh sebab itu, tambahnya, konsentrasi pemerintah ke depan adalah mengakselerasi pengeluaran-pengeluaran pembangunan yang bisa menciptakan kesempatan kerja. Program-program yang akan diakselerasikan itu adalah yang jumlah anggarannya cukup besar pada APBN, seperti pembangunan infrastruktur desa, pembangunan sektor pertanian dan sektor pekerjaan umum.
*Sumber; TempoInteraktif.com
0 comments:
Post a Comment